Anda mungkin pernah mendengar tentang detoksifikasi dopamin sebelumnya, dan ini bisa menjadi strategi ampuh untuk menjaga penggunaan teknologi Anda tetap terkendali.

TikTok dan situs media sosial lainnya menganjurkan detoks dopamin. Meskipun definisinya berbeda-beda, detoks dopamin sering kali melibatkan istirahat dari media sosial, layanan streaming, dan video game selama jangka waktu tertentu. Apakah ini cara terbaik untuk membuat diri Anda merasa lebih nyaman dengan pikiran Anda sendiri untuk sementara waktu? Inilah yang perlu diketahui tentang cara melakukan detoks dopamin dan manfaat apa yang dapat diberikan oleh istirahat ini.

Apa Itu Detoks Dopamin?

Meskipun aturan pastinya berbeda-beda pada setiap orang, detoksifikasi dopamin umumnya melibatkan menahan diri dari penggunaan media sosial, streaming musik atau acara televisi, video game, dan sebagian besar pembentuk kebiasaan lainnya teknologi. Ini pada dasarnya adalah cara untuk melakukannya menggunakan teknologi dengan lebih hati-hati

instagram viewer
, daripada mengandalkan ponsel, komputer, atau tablet Anda untuk terus-menerus menikmati konten.

Seperti yang dijelaskan oleh TikTokkers seperti maritza.artola, berhenti dari notifikasi terus-menerus dan gangguan lainnya dapat membantu otak Anda mengatur ulang—memungkinkan Anda untuk fokus pada tugas atau aktivitas lain. Jika penggunaan teknologi mengganggu produktivitas Anda, atau itu hanya sebuah kebiasaan yang sulit Anda hentikan, maka menahan diri dari aktivitas ini selama jangka waktu tertentu dapat bermanfaat.

Ternyata, banyak orang yang penasaran dengan ide ini, seperti yang dibuktikan dengan banyaknya video di TikTok—dan banyak postingan Instagram. Tetapi apakah Anda perlu melakukan detoks dopamin?

Apakah Detoks Dopamin Berhasil?

Secara umum, istilah detoks dopamin agak menyesatkan. Tingkat dopamin seseorang tidak menurun dengan menghindari kebiasaan merangsang, menurut Penerbitan Kesehatan Harvard. Sebagai salah satu jenis neurotransmitter, dopamin memang berperan dalam respon reward tubuh, namun menghindari media sosial selama beberapa hari tidak akan menurunkannya.

Sebagian besar, gagasan detoks dopamin tidak didukung oleh penelitian ilmiah Berita Medis Hari Ini. Sekali lagi, mengubah aktivitas tidak akan menghentikan produksi dopamin otak Anda.

Kapan Harus Beristirahat Dari Teknologi

Meskipun konsep khusus detoks dopamin agak salah informasi, mungkin ada beberapa manfaat mental dan emosional dari melepaskan diri dari media sosial, ponsel pintar, dan teknologi secara umum. Misalnya, mengurangi atau menghentikan sementara penggunaan teknologi dapat membantu mengatasi gejala depresi Media & Komunikasi Seluler.

Secara anekdot, banyak orang menikmatinya istirahat dari media sosial untuk fokus pada aktivitas lain, serta menghentikan kebiasaan scrolling tanpa henti. Karena ada beberapa potensi dampak negatif media sosial, seperti meningkatnya kecemasan dan ekspektasi yang tidak realistis, menjauh sejenak bisa menjadi keputusan yang sehat.

Ternyata, beberapa orang menggunakan pendekatan serupa terhadap detoks dopamin dengan nama berbeda. Misalnya, TikTokker si gadis dengan tujuan mengambil tantangan menjalani kehidupan yang "membosankan" dengan menghindari ponsel, televisi, dan video game selama 30 hari—dan hasilnya positif.

Meskipun hal ini mungkin tidak mengubah kadar dopamin Anda, mencabutnya sebentar dapat memberi Anda ketenangan pikiran, serta meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas lain.

Ambil Istirahat Teknologi untuk Mengurangi Stres

Meskipun detoksifikasi dopamin mungkin tidak bekerja persis seperti yang digambarkan oleh beberapa pengguna media sosial, mengambil langkah mundur dari teknologi selama beberapa hari dapat memberikan beberapa manfaat mental dan emosional. Jika Anda penasaran dengan ide ini, atur parameter Anda sendiri dan lihat bagaimana perasaan Anda setelah beberapa jam atau hari dengan berkurangnya penggunaan teknologi.