BIOS Anda sangat penting untuk pengoperasian komputer Anda, namun sayangnya, BIOS tidak tahan terhadap kerusakan.
Poin Penting
- Ya, BIOS Anda bisa rusak seperti komponen lainnya. Waspadai tanda-tanda seperti boot OS gagal, shutdown acak, dan BSOD.
- Masalah CMOS dapat menyebabkan kerusakan BIOS. Virus, lonjakan listrik, dan pembaruan yang gagal adalah penyebab umum.
- Kerusakan BIOS mempengaruhi proses POST, memblokir boot OS dan mencegah diagnostik sistem. Waspadai tanda dan penyebabnya.
BIOS komputer Anda memainkan peran penting dalam pengoperasiannya. Tanpa BIOS terinstal dan aktif, sistem operasi PC Anda tidak dapat berkomunikasi dengan perangkat keras yang terhubung, sehingga tidak mungkin berjalan secara normal. Karena BIOS merupakan elemen penting, ada baiknya mengetahui apakah atau bagaimana BIOS bisa rusak dan apa saja tanda-tanda kerusakan BIOS.
Bisakah BIOS Anda Rusak?
Singkatnya, ya. BIOS Anda dapat rusak seperti komponen penting lainnya pada PC Anda.
Jika BIOS Anda rusak, Anda tidak akan mendapatkan gejala aneh dan tidak biasa di sana-sini. BIOS yang gagal berdampak besar pada komputer Anda, jadi Anda akan segera melihat masalahnya. Ada beberapa kemungkinan tanda kerusakan BIOS yang harus diwaspadai, antara lain:
- Boot OS gagal
- Shutdown acak
- Layar Biru Kematian (BSOD)
- Pesan kesalahan POST
- Komputer menyala dan kemudian mati
Masalah yang disebabkan oleh BIOS yang rusak mempengaruhi POST komputer Anda. Itu Tes Mandiri Penyalaan (POST) adalah proses startup yang dilakukan PC Anda untuk menilai diagnostik sistem utama. Tepat sebelum sistem operasi di-boot, POST dilakukan. Tanpa proses ini, komponen PC Anda tidak dapat diperiksa apakah ada masalah, dan boot OS akan diblokir.
Apa Penyebab Korupsi BIOS?
Pengaturan firmware BIOS disimpan dalam CMOS, sebuah chip kecil yang terdapat pada motherboard PC. Masalah pada CMOS dapat menyebabkan masalah pada BIOS, jadi penting untuk diperhatikan bahwa kedua elemen ini terkait langsung. Penyebab yang tercantum di bawah ini sering kali memengaruhi CMOS terlebih dahulu, yang selanjutnya menyebabkan kerusakan BIOS.
1. Virus dan Perangkat Lunak Jahat
Virus dan malware tidak hanya memengaruhi program perangkat lunak di komputer Anda; mereka juga dapat memengaruhi perangkat keras. Virus dan program malware tertentu dapat bersembunyi di dalam firmware BIOS dan dirancang khusus untuk menyebabkan masalah booting setelah infeksi (dikenal sebagai infeksi bootkit atau rookie yang persisten).
Ambil contoh virus Chernobyl Windows. Ini adalah virus pertama yang secara khusus mempengaruhi komponen perangkat keras, muncul pada akhir tahun 90an. Dengan menimpa fungsi-fungsi penting dan merusak BIOS, virus Chernobyl menyebabkan masalah kritis pada PC yang terinfeksi.
Virus berbasis BIOS sering kali dirancang untuk memengaruhi bootloader PC, perangkat lunak yang memuat sistem operasi Anda saat startup. Malware dan bootkit berbasis BIOS dirancang agar lebih sulit dideteksi, seperti MoonBounce, namun penting untuk diingat bahwa malware dan virus yang dibuat untuk menginfeksi BIOS cukup jarang terjadi.
2. Lonjakan Listrik
Lonjakan listrik dapat menyebabkan banyak masalah PC, termasuk kerusakan BIOS. Lonjakan listrik mungkin berlangsung kurang dari satu detik, namun dapat menimbulkan banyak kerusakan pada komputer. Jika pasokan listrik ke PC Anda terganggu karena alasan tertentu (misalnya, karena pemadaman listrik atau masalah kabel), lonjakan listrik dapat terjadi, yang mengakibatkan kelebihan jumlah listrik yang melewati perangkat Anda. Hal ini dapat merusak komponen penting, termasuk BIOS.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kerusakan BIOS melalui lonjakan daya kemungkinan hanya akan terjadi jika lonjakan tersebut terjadi selama pembaruan BIOS.
3. Pembaruan BIOS Gagal
Karena BIOS Anda adalah firmware, bukan perangkat keras, maka BIOS dapat diperbarui untuk meningkatkan kinerja. Melakukan pembaruan BIOS dapat menghilangkan bug, meningkatkan keamanan dan stabilitas, dan meningkatkan kompatibilitas perangkat keras.
Jika BIOS Anda sedang menjalani pembaruan, tetapi prosesnya gagal, hal ini dapat menyebabkan kerusakan firmware. Pembaruan yang gagal paling sering disebabkan oleh kegagalan atau lonjakan listrik (seperti yang disebutkan di atas), namun faktor lain, termasuk kesalahan manusia, juga dapat berperan.
BIOS Anda Tidak Kebal terhadap Korupsi
BIOS PC Anda sangat penting untuk pengoperasian normal, namun sayangnya, rentan terhadap kegagalan dan kerusakan. Penting untuk menyadari bagaimana BIOS dapat rusak, serta tanda-tanda paling umum yang menunjukkan telah terjadi kerusakan.