Killware dan ransomware merupakan jenis serangan siber, namun tahukah Anda cara membedakannya?

Saat ini, kebanyakan orang sudah familiar dengan ransomware. Serangan siber yang berkembang pesat dan merusak ini telah berulang kali menjadi berita utama, namun jenis serangan yang lebih berbahaya pun mulai bermunculan. Dunia usaha dan konsumen kini harus khawatir terhadap killware.

Meskipun demikian, beberapa orang berpendapat bahwa ada persilangan antara kedua jenis malware tersebut. Lalu apa perbedaan antara killware dan ransomware?

Apa itu Killware?

Jika Anda mencari definisi killware, Anda akan menemukan beberapa jawaban berbeda. Beberapa sumber mengatakan bahwa ransomwarelah yang “membunuh” perangkat lunak Anda, dan sumber lain mendefinisikannya sebagai ransomware yang mengancam kekerasan dengan imbalan uang tebusan. Definisi yang paling banyak diterima adalah killware serangan siber apa pun yang menyebabkan kerusakan fisik, apakah mematikan atau tidak.

Serangan siber yang melukai atau bahkan membunuh orang mungkin terdengar tidak masuk akal, namun hal ini semakin mungkin terjadi. Ketika masyarakat semakin bergantung pada perangkat Internet of Things (IoT), peretas dapat melakukan lebih banyak kerusakan dengan mengambil alih kendali perangkat tersebut.

Bayangkan sebuah rumah sakit menggunakan peralatan medis yang terhubung dengan IoT. Penjahat dunia maya dapat meretas perangkat tersebut dan mematikannya, sehingga membahayakan nyawa orang lain. Alternatifnya, peretas dapat menyusup ke jaringan listrik yang terhubung ke internet untuk mematikan semua aliran listrik di suatu area saat terjadi cuaca buruk.

Killware sudah menjadi kenyataan. CNN melaporkan bahwa, dalam serangan siber tahun 2021 di Florida, seorang penyerang meretas instalasi pengolahan air untuk meningkatkan natrium hidroksida dalam pasokan air ke tingkat yang berbahaya. Fasilitas tersebut mengetahui adanya serangan tersebut dan dengan cepat mengembalikan semuanya ke normal, namun fasilitas tersebut dapat meracuni ribuan orang jika tidak diketahui.

Killware vs. perangkat lunak tebusan

Killware dan ransomware mungkin mudah tertukar karena kesamaan namanya. Beberapa situs juga mendefinisikan killware sebagai jenis ransomware, namun meskipun keduanya bisa saling bersinggungan, keduanya merupakan hal yang berbeda.

Perbedaan besarnya terletak pada tujuan serangan tersebut. Serangan Ransomware dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan namun termotivasi secara finansial. Mereka mencoba memeras uang dari orang-orang dengan mengancam akan membocorkan atau menghapus informasi sensitif. Serangan Killware bertujuan untuk menyakiti orang secara fisik, dan umumnya tidak berkaitan dengan uang atau data.

Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan ini, killware dan ransomware dapat saling tumpang tindih. Jika suatu serangan mengancam akan merugikan seseorang dengan membahayakan perangkat IoT jika mereka tidak membayar uang tebusan, itu adalah ransomware dan killware. Kedua jenis malware ini juga dimulai ketika penyerang mendapatkan akses ke sistem tanpa sepengetahuan pengguna.

Cara Bertahan Terhadap Killware

Killware bisa jadi menakutkan—bukan hanya karena namanya—tetapi Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk melindungi diri Anda sendiri. Cara terbaik untuk memulai adalah dengan mengamankan perangkat IoT apa pun yang Anda miliki, karena serangan mematikan cenderung menargetkan perangkat tersebut. Untuk melakukannya, Anda dapat:

  • Gunakan kata sandi yang kuat.
  • Aktifkan autentikasi multifaktor.
  • Aktifkan pembaruan otomatis.
  • Pertimbangkan untuk menghosting perangkat IoT di jaringan terpisah, sehingga perangkat tersebut tidak mengambil risiko perpindahan lateral.

Jika ada perangkat elektronik Anda yang memiliki fitur komunikasi yang tidak Anda gunakan, matikan pengaturan tersebut. Ini mungkin nyaman, namun semakin banyak koneksi yang dimiliki perangkat, semakin besar potensi kerentanan yang dimilikinya. Sebaiknya periksa juga router Wi-Fi Anda untuk memastikan Anda memiliki enkripsi WPA-2 atau WPA-3.

Program anti-malware yang baik dapat menangkap malware sebelum menyebabkan kerusakan. Jika Anda tidak ingin membayar untuk versi premium, Anda bisa tingkatkan keamanan bawaan Anda dengan mengaktifkan opsi untuk memindai malware secara teratur dan memblokir aplikasi yang tidak dikenal.

Phishing dapat melewati perangkat lunak keamanan jika menipu Anda sehingga membuat kesalahan, jadi sebaiknya pelajari juga cara mengenali upaya ini. Agar tetap aman dari phishing:

  • Jangan pernah mengklik tautan yang tidak diminta.
  • Periksa kembali alamat email.
  • Curigai pesan apa pun dengan urgensi yang tidak biasa atau dari perusahaan yang belum pernah Anda dengar.

Pencegahan selalu merupakan tindakan terbaik, namun terkadang, seperti pada serangan pusat perairan Florida pada tahun 2021, perangkat pembunuh tidak akan terlihat sampai perangkat tersebut mulai berfungsi. Itu sebabnya Anda perlu melakukan apa yang menyelamatkan mereka, yaitu selalu waspada terhadap aktivitas mencurigakan. Segera setelah Anda melihat sesuatu yang tidak biasa pada perangkat atau akun rumah pintar apa pun, sesuaikan dan ubah kredensial login Anda.

Tetap Aman Dari Segala Serangan Siber

Kejahatan dunia maya selalu berkembang. Ketika hal-hal seperti IoT menjadi lebih umum, kejahatan tersebut juga akan menjadi lebih berbahaya. Anda tidak harus menghindari teknologi baru, namun Anda harus tetap waspada terhadap ancaman terbaru.

Langkah pertama dan terpenting adalah mempelajari lebih lanjut tentang apa yang Anda hadapi. Ketika Anda mengetahui tentang killware dan bagaimana hal itu dapat membahayakan Anda, Anda bisa lebih aman darinya.