Meskipun LinkedIn telah menghentikan fitur carouselnya, Anda masih bisa mendapatkan efek ini pada postingan Anda dengan solusinya.
Carousel adalah dek slide yang berisi konten tentang topik tertentu atau umum. Di LinkedIn, mereka telah menjadi salah satu cara terbaik untuk berbagi konten dengan audiens Anda.
Meskipun LinkedIn telah menghentikan fitur ini, ada solusi untuk memposting carousel di LinkedIn. Begini caranya...
1. Rancang Dek Slide
Untuk memulai, Anda memerlukan alat desain pihak ketiga untuk membuat dek slide. Contoh sempurna adalah Canva, tetapi Anda juga dapat menjelajahi alat berbasis AI seperti aiCarousel.com. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan Canva, Anda akan memiliki akses ke template carousel gratis untuk menyederhanakan proses desain. Anda juga bisa belajar cara menggunakan aplikasi Canva untuk membuat langkah ini lebih lancar.
Selanjutnya, Anda harus mengelompokkan konten Anda berdasarkan jumlah slide yang Anda inginkan. Isi konten Anda ke dalam setiap slide dan pastikan tampilannya bagus. Anda juga dapat menjelajahi fitur desain tambahan jika ingin lebih banyak suar pada slide.
Saat Anda selesai membuat konten untuk setiap slide dan puas dengan tampilannya, simpan dokumen. Untuk menyimpan dek slide Anda sebagai PDF, klik pada Unduh ikon di sudut kanan atas dan pilih Unduh. Klik pada bidang jenis file dan pilih Standar PDF. Sebelum akhirnya mendownload, Anda dapat menyimpan pengaturan download dengan mencentang Simpan Pengaturan Unduhan kotak centang.
2. Buat Postingan LinkedIn
Sekarang setelah file PDF Anda disimpan ke perangkat Anda, Anda dapat membuka LinkedIn dan membuat postingan baru. Untuk membuatnya, klik pada Pos ikon di bilah tugas di bawah. Setelah itu, klik pada tiga titik ikon yang Anda temukan di bawah, lalu pilih Dokumen.
3. Unggah Dokumen yang Berisi Dek Slide
Setelah mengklik Dokumen, Anda akan menemukan dek slide PDF pada file terbaru Anda. Jika tidak, Anda dapat memasukkan pencarian untuk menemukan dokumen tersebut.
Saat Anda mengunggah dokumen, LinkedIn akan secara otomatis mengubahnya menjadi format carousel. Anda dapat menelusuri slide untuk memastikan slide tersebut disusun dengan benar.
4. Tulis Judul dan Keterangan
Sebelum Anda memposting carousel, LinkedIn mengharuskan Anda menambahkan judul yang menjelaskan secara singkat dokumen Anda. Anda akan menemukan a Judul bagian di atas carousel. Tulis klausa atau kalimat pendek yang mencakup ide postingan. Ketika Anda selesai, klik Berikutnya.
Setelah memberi judul pada carousel Anda, Anda memiliki opsi untuk menulis keterangan pada carousel tersebut. Biasanya praktik terbaiknya adalah membuat artikel singkat yang memperkenalkan carousel kepada pembaca.
5. Publikasikan atau Jadwalkan untuk Nanti
Anda sekarang siap untuk membagikan carousel Anda dengan audiens Anda. Anda dapat segera mempostingnya atau menjadwalkan postingan tersebut saat Anda ingin mempostingnya. Untuk menjadwalkan, klik ikon di samping bagian postingan dan atur waktu yang Anda inginkan.
Anda juga bisa aktifkan mode pembuat di LinkedIn untuk mengaktifkan lebih banyak fitur untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.
Ada beberapa kasus penggunaan yang paling cocok untuk carousel. Misalnya, Anda harus menggunakan carousel untuk menyoroti tren industri, berbagi pemikiran kepemimpinan, atau mengajari pengguna Anda untuk melakukan sesuatu. Menggunakan pendekatan grafis untuk mendiskusikan topik membuat pembaca Anda lebih mudah membaca dan berinteraksi dengan postingan Anda.
Demikian pula, Anda dapat menggunakan carousel untuk mengumpulkan cerita pelanggan, studi kasus, dan ide merek. Ini adalah alat pemasaran yang hebat untuk menampilkan produk baru, menggunakan kembali konten blog, atau mempromosikan penawaran. Jadi, buatlah milikmu hari ini!