Penawaran waktu terbatas, tekanan teman sebaya, dan badai media sosial: mudah tertipu saat Anda menyerah pada rasa takut kehilangan...

Ancaman keamanan siber selalu meningkat dan penipu mengembangkan metode yang lebih canggih setiap hari. Dengan menargetkan kelemahan emosional dan reaksi psikologis orang, penjahat dunia maya menggunakan berbagai taktik untuk menipu korbannya. Ketakutan yang berperan penting dalam kehidupan banyak orang, terutama konsep yang dikenal dengan FOMO (yaitu Fear of Missing Out), merupakan senjata yang sering digunakan oleh para penipu.

Jadi, bagaimana sebenarnya penjahat dunia maya menggunakan Fear of Missing Out Anda? Seperti apa bentuk penipuan berdasarkan FOMO? Dan bagaimana Anda bisa menghentikan diri Anda jatuh cinta pada mereka?

Bagaimana Penipu Menggunakan FOMO?

FOMO adalah konsep yang cukup umum dalam masyarakat modern dan merupakan emosi yang dirasakan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Penipu menggunakan berbagai taktik untuk memanipulasi keadaan psikologis ini.

instagram viewer
  • Batasan palsu: Penipu mencoba menarik perhatian korban dengan penawaran menarik untuk waktu atau jumlah yang dianggap terbatas. Misalnya, mereka membuat orang terburu-buru dengan kalimat seperti "Cepat manfaatkan diskon 24 jam ini". Keterbatasan ini mendorong orang untuk bertindak karena takut kehilangan kesepakatan yang baik.
  • Tekanan media sosial: Penipu menggunakan platform media sosial untuk membuat korban merasa kehilangan gaya hidup orang lain. Mereka menekankan aspek kehidupan yang menarik, seperti perjalanan mewah, perjalanan belanja mahal, atau menghadiri acara populer. Ini mendorong orang untuk tergoda untuk mengambil bagian dalam peluang palsu.
  • Tekanan untuk bertindak secara kolektif: Penipu mencoba mempercepat keputusan korban dengan mendorong gagasan bahwa ada sesuatu yang sangat populer. Misalnya, "Jutaan orang berpartisipasi dalam investasi ini: Anda tidak ingin melewatkannya, bukan?" Mereka mendorong orang untuk bertindak di bawah tekanan teman sebaya — mengikuti keluarga Jones, jika Anda mau.

Contoh Penipuan FOMO

Orang yang melakukan FOMO dapat dengan mudah menjadi korban scammers. Mari kita periksa masalah penipuan cryptocurrency, Misalnya. Dengan semakin populernya cryptocurrency, penjahat dunia maya mencoba mengeksploitasi impian orang untuk menjadi kaya dengan cepat. Proyek cryptocurrency palsu menjanjikan pengembalian besar, menarik orang untuk berinvestasi di dalamnya.

Contoh lain terjadi saat musim liburan. Selama perayaan, scammer menawarkan bonus liburan palsu sehingga orang tidak ketinggalan penawaran liburan murah di tujuan populer. Mereka membujuk orang untuk memesan pada waktu dan tempat yang terbatas, tetapi kenyataannya tidak ada bonus atau diskon seperti itu.

Orang yang terbiasa berbelanja online sangat sensitif terhadap diskon yang tampaknya tersedia dalam waktu singkat. Korban yang memberikan informasi pembayaran mereka selama penjualan seharusnya mungkin telah membeli di situs web palsu. Itu sebabnya setiap orang perlu tahu beberapa tips sederhana agar tetap aman saat berbelanja online.

Cara Menghindari Penipuan FOMO

Untuk menghindari penipuan FOMO, Anda hanya perlu menggunakan akal sehat, alih-alih bertindak karena takut akan FOMO. Jika sesuatu tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, mungkin memang begitu. Alih-alih terburu-buru, lakukan riset dan dasarkan keputusan Anda pada dasar yang logis. Menjadi sadar keamanan dunia maya dapat membantu Anda mengenali upaya penipuan. Hindari tautan mencurigakan, penawaran palsu, dan pesan dari sumber yang tidak dikenal.

Terakhir, penting untuk mendapatkan pendapat kedua dari seseorang yang Anda percayai sebelum membuat keputusan keuangan atau investasi yang penting. Dengan mendengarkan perspektif dan pengalaman orang lain, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat.