HTML mudah dipelajari dan browser umumnya memaafkan kesalahan. Tetapi Anda tetap harus mencoba menghilangkan bug dan memberikan halaman web yang efisien.

Fondasi dari setiap situs web adalah HTML—itu adalah bahasa utama untuk menyusun dan menyajikan konten di halaman web.

Namun, pembuat kode HTML berpengalaman sekalipun dapat membuat kesalahan sederhana yang mengakibatkan situs web tidak dioptimalkan dengan baik. Dan kesalahan seperti ini dapat menimbulkan masalah dengan kinerja, kegunaan, dan aksesibilitas.

Untuk membantu menghindarinya, coba pelajari kesalahan umum HTML berikut dan temukan kiat tentang cara mencegahnya.

1. Menggunakan Elemen HTML yang Tidak Berlaku Lagi

HTML telah berubah dari waktu ke waktu, jadi beberapa elemen dan atribut sekarang berlebihan. Peramban modern tidak mendukung elemen dan atribut yang sudah usang, dan penggunaannya dapat berdampak negatif pada kecepatan situs web Anda.

Itu tag untuk memusatkan teks, the tag untuk memformat teks, dan tag untuk teks yang dicoret adalah beberapa elemen HTML usang yang paling sering digunakan. Anda harus menggunakan padanan modern untuk komponen ini.

instagram viewer

Misalnya, Anda bisa gunakan CSS untuk memusatkan konten, daripada menandai. Selain itu, Anda dapat mengatur gaya font menggunakan CSS daripada menandai.

2. Tidak Termasuk Teks Alt untuk Gambar

Meskipun gambar adalah komponen penting dari desain online, pemirsa dengan gangguan penglihatan tidak dapat melihatnya. Karena itu, Anda harus menambahkan teks alt deskriptif ke foto agar lebih mudah diakses.

Teks alternatif memungkinkan mesin text-to-speech untuk membacakan deskripsi gambar kepada pengguna. Ini bukan hanya untuk pembaca layar; teks alternatif dapat bermanfaat bagi pengoptimalan mesin telusur. Sebagian besar browser juga akan menampilkan teks alt jika gambar gagal dimuat.

3. Penyusunan Elemen HTML yang Tidak Benar

Untuk menjamin kode yang dapat diterima dan operasi situs web yang tepat, elemen HTML harus bersarang dengan benar. Nesting yang tidak memadai mungkin memiliki efek yang tidak terduga, termasuk tata letak yang rusak, konten yang hilang, dan tautan yang rusak.

Misalnya, Anda harus menutup setiap tag div sebelum membuka yang baru. Demikian pula, Anda seharusnya tidak pernah melakukannya tag di luar daftar terurut atau tidak terurut.

Tag "div" adalah elemen HTML fleksibel yang digunakan untuk mengelompokkan dan menata konten. Namun, penggunaan tag ini secara berlebihan dapat mengakibatkan situs web tidak tertata dengan baik dan mempersulit pemeliharaan kode.

Anda harus menggunakan elemen HTML semantik yang memberikan makna konten daripada tag div untuk semuanya. Anda dapat menggunakan tag untuk header daripada tag div. Demikian juga, Anda harus menggunakan tag untuk bilah navigasi sebagai pengganti menandai.

5. Tidak Menggunakan HTML Semantik

Tanpa menggunakan elemen semantik seperti

,
,
Dan, laman web mungkin tampak berantakan dan tidak teratur, mempersulit pengguna untuk menavigasi dan menemukan informasi yang mereka perlukan.

Situs web Anda mungkin juga berperingkat lebih rendah halaman hasil mesin pencari (SERP) jika mesin telusur kesulitan mengindeks konten.

6. Menggunakan Gaya Sebaris Alih-alih CSS

Anda dapat menerapkan gaya CSS sebaris langsung ke elemen HTML menggunakan atribut style. Meskipun gaya ini berguna untuk membuat perubahan cepat, menggunakannya secara berlebihan dapat membuat kode lebih sulit dipertahankan dan merusak efisiensi situs web.

Akibatnya, Anda harus menggunakan file CSS eksternal yang menerapkan gaya ke situs web secara global, bukan gaya inline. Mereka meningkatkan kinerja situs web dengan mengurangi kode yang dikirim ke browser dan juga menyederhanakan pemeliharaan situs web.

7. Tidak Menggunakan Desain Responsif

Desain responsif adalah strategi desain web yang memungkinkan situs web menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar dan perangkat. Pendekatan ini penting untuk meningkatkan aksesibilitas situs web dan pengalaman pengguna, mengingat meningkatnya penggunaan perangkat seluler.

Anda harus menggunakan kueri media CSS untuk menerapkan berbagai gaya berdasarkan ukuran layar perangkat. Ini meningkatkan pengalaman pengguna karena membuat situs web dapat diakses di berbagai perangkat.

8. Gagal Memvalidasi HTML

Pengembangan web harus dimulai dengan validasi HTML untuk memastikan kode bebas dari kesalahan dan sesuai dengan standar web. HTML yang tidak valid dapat menyebabkan tata letak rusak, konten hilang, tautan rusak, dan banyak masalah lainnya.

Anda harus menggunakan validator HTML untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam kode Anda. Selain kebenaran, validasi juga meningkatkan kinerja, aksesibilitas, dan pengoptimalan mesin telusur.

Menggunakan HTML dan CSS modern

Dengan hadirnya fitur-fitur baru, HTML5 dan CSS3 memberi pengembang lebih banyak sumber daya daripada sebelumnya untuk membangun situs web yang menarik. Selain itu, pengembangan standar aksesibilitas web akan meningkatkan pengalaman pengguna bagi penyandang disabilitas.

Oleh karena itu, penting untuk mengikuti standar HTML terbaru dan praktik terbaik jika Anda ingin membuat situs web yang lebih baik dan lebih inventif yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan di masa mendatang. Ini memungkinkan Anda untuk mengenali dan menghindari jebakan umum yang akan berdampak negatif pada pekerjaan Anda.