Mengubah profesi bisa jadi rumit ketika Anda membutuhkan panduan tentang langkah yang tepat. Sementara profesi desain grafis sangat stabil, tidak apa-apa menginginkan perubahan. Apa pun alasan Anda untuk perubahan karier, penting untuk memastikan keputusan Anda sebelum mengambil tindakan.
Membobol desain UI/UX bukanlah hal yang mudah, terutama dari desain grafis. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, didorong oleh tekad Anda untuk sukses di bidang baru, Anda dapat melakukan transisi yang mulus. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah untuk mengalihkan karir Anda dari desain grafis ke desain UI/UX.
1. Tandai Perbedaannya
Grafik dan desain UI/UX memiliki banyak kesamaan, namun keduanya sangat berbeda. Sebagai desainer grafis, Anda membuat konten visual profesional untuk menghubungkan pesan ke audiens, termasuk mendesain gambar, selebaran, postingan media sosial, dan desain cetak.
Desainer grafis juga menggunakan grafik vektor dan ilustrasi untuk mengkomunikasikan pesan dengan cara yang dapat dipahami pemirsa. Anda memadukan tipografi dan gambar untuk menawarkan paket lengkap kepada pengguna. Sebagai perbandingan, desain pengalaman pengguna adalah proses desain yang melibatkan pengerjaan tata letak grafis situs web atau aplikasi. Ini bertujuan untuk membuat situs web atau produk yang berinteraksi dengan pengguna akhir.
Desainer UI/UX membuat prototipe untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan kualitas situs web atau aplikasi seluler. UI/UX dimulai dengan wireframes proyek, membuat prototipe, dan membangun desain situs web/aplikasi. Bagi para desainer ini, keterlibatan pelanggan dan kepuasan pelanggan adalah segalanya.
Jadi, memahami perbedaan antara posisi Anda saat ini (desain grafis) dan posisi yang Anda inginkan (UI/UX) akan membantu Anda mengetahui aspek apa yang perlu lebih Anda fokuskan.
2. Pelajari Keterampilan UX yang Diperlukan
Setelah Anda memahami rangkaian keterampilan yang perlu Anda kembangkan untuk menjadi desainer UI/UX, Anda dapat mulai mengambil pelajaran. Misalnya, sebagai seorang desainer grafis, tugas Anda adalah berkomunikasi. Sementara itu, desain UI/UX adalah tentang kegunaan.
Desainer grafis menarik pemirsa dengan menggunakan tagline dan memanipulasi vektor, grafik, dan ilustrasi. Sebaliknya, desainer web menyiapkan komponen halaman web untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih sederhana dan mengalir bebas.
Masuk ke desain UX, Anda juga perlu mempelajari cara menggunakan alat khusus. Dalam desain grafis, Anda bekerja dengan perangkat lunak seperti Adobe Photoshop, CorelDRAW, Adobe Illustrator, dan Canva. Selain itu, Anda dapat mengambil kursus untuk mempelajari UI/UX untuk memahami alat-alat seperti Figma, Sketch, InVision Studio, dan Adobe XD.
3. Pilih Desain yang Berfokus pada Pengguna, Bukan Berfokus pada Piksel
Sebagai desainer grafis, Anda membuat mockup dan gambar rangka dari desain Anda sebelum memberikan desain yang sudah jadi. Anda akan melakukan hal yang sama seperti desainer UX untuk memberikan ruang untuk menambahkan atau menghapus ide. Tetapi Anda akan membuat maket dan prototipe, kurang berfokus pada penampilan produk dan lebih pada daya tarik umumnya.
Intinya, Anda lebih mementingkan pengembangan prototipe yang efektif, fungsional, dan dinamis. Namun, untuk beralih dari desain grafis ke desain pengalaman pengguna, Anda perlu memahami perbedaan antara desain UI dan UX.
Perbedaan utama antara desain grafis dan UX adalah membuat desain yang berfokus pada pengguna, bukan desain yang berfokus pada piksel. Desainer grafis fokus pada kesempurnaan piksel dalam desain mereka. Setiap teks harus cocok dan pas, dan warnanya harus sesuai dengan pedoman merek. Sebagai seorang desainer UX, Anda perlu menghilangkan beberapa naluri "desain grafis" Anda.
Fokus utama adalah pada pengguna. Anda akan mempelajari antarmuka antara pengguna dan produk untuk memastikan produk menjawab kebutuhan pengguna. Ini akan membutuhkan banyak penelitian, tetapi untuk memastikan desain Anda sesuai dengan kebutuhan pengguna, bukan hanya estetika.
4. Lakukan Riset Pengguna yang Akurat
Desain UX adalah proses pemecahan masalah yang berkelanjutan dan sangat berbeda dari yang biasa dilakukan oleh desainer grafis. Tahap pertama penelitian, tahap identifikasi, adalah di mana Anda menemukan masalah melalui penelitian pengguna. Tidak seperti desain grafis, dalam desain UX, Anda tidak perlu menyentuh keseluruhan desain, hanya yang menjadi perhatian pengguna.
Setelah tahap identifikasi, penelitian Anda selanjutnya harus fokus pada cara terbaik untuk memecahkan masalah yang memuaskan pengguna. Anda harus melakukan survei atau studi etnografi untuk mendapatkan data yang akurat. Semua penelitian ini berperan saat menentukan pendekatan Anda. Anda juga akan menguji desain Anda dengan pengguna untuk memastikan bahwa solusi Anda untuk masalah tersebut bekerja dengan baik.
Dengan terus menyesuaikan dan membuat perubahan hingga pengujian pengguna mengonfirmasi bahwa solusi ini cukup baik, Anda dapat yakin untuk memulai peluncuran produk. Namun, proses desain masih berlangsung. Jadi, Anda akan terus menguji desain dengan umpan balik pengguna.
5. Bangun Portofolio Desain UX Anda
Anda tidak perlu gelar untuk menjadi desainer UX. Yang Anda butuhkan hanyalah portofolio yang dibangun dengan baik dan mengesankan untuk membuktikan nilai Anda. Portofolio Anda dapat mencakup berbagai proyek yang telah Anda kerjakan, baik secara individu maupun kolektif. Jika Anda belum memilikinya, Anda dapat menelusuri ide proyek di internet untuk memulai.
Anda juga dapat membuat dan menyelesaikan proyek pribadi, yang dapat mereplikasi antarmuka yang ada sambil menambahkan sentuhan Anda padanya. Ide proyek brilian lainnya adalah mengembangkan merek fiksi dan merancang antarmuka pengguna. Anda bisa menjadi sekreatif dan sedetail yang Anda suka dengan salah satu proyek ini.
Alternatif yang cocok adalah bekerja untuk organisasi nirlaba. Anda dapat mengirimi mereka email yang meminta untuk mengerjakan antarmuka pengguna mereka atau melakukan desain terlebih dahulu, lalu menunjukkan kepada mereka apa yang bisa mereka dapatkan dengan harga yang lebih murah. Pilihan lain adalah mencari magang atau bergabung dengan tantangan dan kompetisi desain UX online.
Anda dapat menggunakannya untuk memamerkan desain Anda, belajar dari orang lain, berjejaring dengan pakar di bidangnya, dan menghasilkan uang saat melakukannya. Mencoba opsi ini akan memberi Anda portofolio yang mengesankan dalam waktu singkat. Plus, Anda dapat menemukan tempat terbaik untuk menjual ilustrasi Anda dan hasilkan uang ekstra saat Anda bereksperimen.
6. Jaringan dan Tetap Terhubung dengan Tren Saat Ini
Sebelumnya, Anda mungkin memiliki desainer grafis sebagai teman, yang tidak akan berubah, tetapi Anda juga perlu menambahkan teman desainer UX ke dalam campuran. Melakukan hal ini akan menghubungkan Anda dengan pemberi kerja dan mentor potensial.
Karena Anda baru di jalur karier ini, Anda harus terus belajar dari banyak pakar di bidang tersebut seiring kemajuan Anda. Dengan begitu, Anda akan memajukan karir desain UX Anda dan tetap relevan di industri ini.
Tingkatkan Portofolio UX Anda
Tidaklah cukup untuk berhasil beralih karier. Yang paling penting adalah tetap up-to-date dengan tren terkini di industri dan memastikan portofolio Anda dikemas dengan gudang desain yang mengesankan. Dengan melengkapinya dengan keterampilan UI/UX teknis terbaik, Anda pasti akan mendapat permintaan tinggi saat Anda maju dalam karier desain Anda.