Berkendara dalam cuaca buruk dapat menjadi tantangan tanpa peralatan yang tepat. Dari ban hingga sistem onboard, ada beberapa hal yang dapat membantu Anda merasa berkendara lebih aman, salah satunya adalah kontrol traksi. Sistem elektronik ini merupakan alat bantu yang telah menjadi kebutuhan pada semua kendaraan penumpang dalam satu dekade terakhir.
Ikon kontrol traksi sering ditampilkan di dasbor Anda sebagai mobil dengan dua garis di bawahnya. Menjelaskan pentingnya kontrol traksi dan sistem stabilitas yang berbeda, berikut cara kerjanya dan mengapa penting pada semua kendaraan.
Apa Itu Kontrol Traksi?
Kontrol traksi adalah sistem khusus yang dibuat pada tahun 1985 untuk membantu pengemudi tetap di jalan. Sistem ini memanfaatkan sinyal dari sensor kecepatan roda Anda untuk menemukan variasi kecepatan roda. Setelah unit kontrol mesin merasakan roda berputar lebih cepat dari rekan-rekannya, secara otomatis akan mengurangi kecepatan roda. Kontrol traksi terbukti diperlukan untuk mencegah pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan mereka.
Dengan demikian, kontrol traksi menjadi persyaratan untuk kendaraan penumpang pasca-2012. Jika Anda memiliki mobil yang lebih baru, kemungkinan besar mobil itu sudah dilengkapi dengannya. Sistem ini sangat membantu ketika traksi tidak tersedia di bawah akselerasi keras.
Jangan salahkan kontrol traksi dengan ESP (electronic stability program) atau ABS (anti-lock braking system). Meskipun memiliki tujuan dan fungsi yang serupa dengan menggunakan komponen yang serupa, setiap unit memiliki spesialisasi dalam aplikasi berkendara yang berbeda. Baik sistem ESP dan ABS secara drastis mengurangi kemungkinan mengunci roda Anda, meskipun sistem ESP cenderung disempurnakan dalam hal kemampuannya. Meskipun ESP dapat melakukan tugas yang sama seperti kontrol traksi, tidak sebaliknya. ESP juga sering disebut sebagai ESC, yang merupakan singkatan dari kontrol stabilitas elektronik.
Bagaimana Cara Kerja Kontrol Traksi?
Meskipun memiliki tanggung jawab yang sama dengan sistem ABS, kontrol traksi dipicu menggunakan sensor yang berbeda. Kontrol traksi menggunakan sensor kecepatan kendaraan Anda (VSS), yang bertanggung jawab untuk mendeteksi variasi kecepatan roda dan mengeluarkan sinyal ke speedometer Anda.
Setelah ECU kehilangan traksi, ECU mengambil kendali dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga mobil tetap lurus. Informasi yang diproses di ECU memulai pengereman otomatis melalui katup kontrol traksi otomatis menggunakan ABS bawaan.
Kontrol traksi dan ABS adalah dua sistem berbeda yang tidak dapat dipertukarkan. Meskipun keduanya menawarkan keamanan lebih kepada pengemudi, masing-masing sistem menangani kondisi berkendara yang berbeda, membuat setiap sistem sama pentingnya dengan yang lain.
Mengapa Kontrol Traksi Penting?
Kontrol traksi sangat penting dalam cuaca buruk, karena traksi tidak selalu tersedia. Membantu pengemudi yang paling berpengalaman sekalipun, memiliki akses ke fitur ini akan meminimalkan risiko Anda melakukan hydroplaning dan atau tergelincir dari jalan raya. Bahkan dengan sistem stabilitas terbaik, tapak ban yang baik tetap menjadi prioritas karena merupakan penghalang penghubung dari mobil Anda ke jalan raya.
Dalam kasus yang jarang terjadi di mana Anda ingin mengarahkan mobil ke samping, mematikan kontrol traksi akan memungkinkan pengemudi untuk menggeser mobil sesuka mereka. Tenaga yang dihasilkan dari mesin akan disalurkan ke setiap roda secara merata. Jika dilakukan dengan benar, beberapa manuver serius dapat dilakukan, meskipun ini membutuhkan keterampilan yang luar biasa dan tidak boleh dilakukan di jalan umum.
Sistem Keselamatan Sangat Penting Untuk Keselamatan Pengemudi
Dengan bantuan penelitian dan kemajuan teknologi, pabrikan otomotif berusaha keras untuk keselamatan pelanggan mereka. Dengan kombinasi sistem pengereman anti-penguncian dan kontrol traksi, kecelakaan penumpang telah berkurang secara drastis, semakin membenarkan perlunya sistem stabilitas ini. Namun, terlepas dari semua kemajuan dalam teknologi keselamatan, kurangnya penggantian dan penyelarasan ban secara rutin dapat membahayakan sistem onboard.