Twitter akan menghapus postingan dengan ujaran kebencian yang menargetkan ras, etnis, dan kebangsaan.
Twitter telah memperbarui aturannya tentang ujaran kebencian sekali lagi. Platform tersebut telah memperluas kebijakannya untuk melarang konten kebencian yang menargetkan ras, etnis, dan kebangsaan.
Aturan Ujaran Kebencian Twitter Mencakup Lebih Banyak Landasan
Twitter mengumumkan pembaruan aturannya tentang konten kebencian dalam sebuah postingan di Blog Twitter. Dalam posting tersebut, Twitter menyatakan bahwa mereka memperluas "kebijakan perilaku kebencian untuk melarang bahasa yang merendahkan manusia atas dasar ras, etnis, atau asal negara."
Aturan kami terus berkembang untuk membantu menjaga keamanan orang. Saat ini, kami memperluas kebijakan perilaku kebencian untuk membahas bahasa yang tidak manusiawi atas dasar ras, etnis, atau asal negara.
- Keamanan Twitter (@TwitterSafety) 2 Desember 2020
Tweet apa pun yang melanggar kebijakan baru Twitter akan dihapus. Dan jika pengguna adalah pelanggar berulang, akun mereka dapat ditangguhkan atau diblokir. Twitter akan terus memantau platform untuk konten kebencian menggunakan "deteksi proaktif dan otomatisasi".
Twitter belum memperbarui kebijakan ujaran kebencian sejak awal 2020, ketika melarang konten kebencian yang berkaitan dengan kecacatan, usia, dan penyakit. Pada Juli 2019, platform tersebut mulai menindak konten yang tidak manusiawi berdasarkan kasta atau agama.
Twitter bukan satu-satunya platform yang menentang perkataan yang mendorong kebencian. Facebook juga telah mengubah kebijakannya untuk melarang blackface dan teori konspirasi anti-Semit.
Perubahan Facebook pada Standar Komunitas bertujuan untuk mengurangi jumlah konten kebencian di situs tersebut. Termasuk kiasan blackface dan anti-Semit.
Apakah Pembaruan Ujaran Kebencian Twitter Sudah Terlambat?
Larangan Twitter terhadap ras dan kebangsaan yang menargetkan konten kebencian seharusnya sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu. Meski Twitter agak terlambat memberlakukan aturan ini, setidaknya Twitter akhirnya melakukan upaya untuk menerapkannya.
Platform berencana melanjutkan proses verifikasi pada awal 2021, dan Anda dapat mengharapkan beberapa aturan baru diberlakukan.
- Media sosial
- Berita Teknologi
- Indonesia

Emma adalah Penulis Senior dan Editor Junior untuk bagian Internet dan Kreatif. Dia lulus dengan gelar Sarjana dalam bahasa Inggris, dan menggabungkan kecintaannya pada teknologi dengan menulis.
Berlangganan newsletter kami
Bergabunglah dengan buletin kami untuk mendapatkan tip teknologi, ulasan, ebook gratis, dan penawaran eksklusif!
Satu langkah lagi…!
Harap konfirmasi alamat email Anda di email yang baru saja kami kirimkan kepada Anda.